Pages

Kamis, 14 Januari 2016

Apa Itu Tipografi Huruf dan Tata Letak dalam Media Grafis ?




              Anda pernah mendengar mendengar istilah tipografi atau dalam bahasa inggris Typography? Jika anda ingin belajar desain grafis wajib mengetahui istilah ini karena akan sangat membantu anda dalam mengerjakan sebuah pekerjaan desain. 

Pengertian

          Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan.

Sejarah

            Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

Jenis dan Bentuk Huruf Tipografi
Roman
    Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
Egyptian
    Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokh, kuat, kekar dan stabil.
Sans Serif
    Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer sama.    
Script
    Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
Miscellaneous
    Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Seperti misalnya pada produk minyak wangi untuk wanita jarang yang menggunakan jenis huruf Egyptian karena berkesan kuat dan keras dan biasanya mempergunakan jenis huruf Roman yang bernuansa klasik dan lembut sehingga cocok dengan karakter minyak wangi dan wanita.
Pengertian Layout / Tata Letak
          Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
Prinsip-prinsip Layout
 Prinsip layout antara lain urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi. Urutan menunjuk pada aliran membaca. Penekanan menunjuk pada objek-objek penting dalam urutan pembacaan. Keseimbangan menunjuk pada pembagian berat ruang, termasuk ruang isi dan kosong (ruang sela). Kesatuan menunjuk pada usaha menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang secara keseluruhan. Konsistensi menunjuk pada kontrol estetik tampilan keseluruhan. Konsistensi kian terasa pada penerbitan berkala. Konsistensi selain sebagai kontrol estetik terutama berguna bagi koordinasi keseluruhan material yang dilayout. Disamping lima prinsip di atas, terdapat dua prinsip lagi yang penting terutama untuk layout penerbitan berkala. Dua prinsip tersebut yaitu konstanta dan variabel.
Tahapan Membuat Layout
Dalam mengerjakan desain, kebanyakan orang langsung menggunakan software pada komputer. Begitu umumnya cara kerja tersebut, sampai terbentuk persepsi bahwa belajar desain sama dengan belajar komputer. Komputer dan software memang diperlukan dalam mendesain/me-layout, tetapi itu adalah tahapan ke sekian. Adapun proses yang benar dimulai dengan membuat:
1. Konsep Desain
Ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab sebelum mendesain layout yang baik:
    Apa tujuan desain tersebut?
    Siapa target audience-nya?
    Apa pesan yang ingin disampaikan kepada target audience?
    Bagaimana cara menyampaikan pesan tersebut?
    Di mana, media apa dan kapan desain itu akan dilihat oleh target audience?
Jawaban semua pertanyaan di atas adalah konsep dasar secara umum yang harus ada sebagai panduan anda untuk mendesain layout.
2. Media dan Spesifikasinya
Setelah mengerjakan konsep desain, kemudian tentukan media dan spesifikasi yang digunakan:
    Media apa yang paling cocok. Misalnya flyer, brosur, spanduk dll.
    Bahan. Misalnya kertas daur ulang, fancy, kain dll.
    Ukuran
    Posisi. Misalnya vertikal/portrait atau horisontal/landscape.
    Kapan, berapa lama dan di mana karya desain tersebut akan diperlihatkan pada target audience.
3. Thumbnails dan Dummy
Berdasarkan spesifikasi media yang dipilih, kita mulai merencanakan pengorganisasian layout dengan membuat thumbnails atau sketsa layout dalam bentuk mini. Sebaiknya dalam mengerjakannya tidak langsung menggunakan komputer, cukup dengan pensil dan kertas dulu.
Thumbnails berguna tidak hanya untuk memperkirakan letak elemen layout, termasuk juga urutan dan pengaturan halaman untuk karya desain publikasi yang lebih kompleks, seperti buku atau majalah.
Untuk mengantisipasi kesalahan cetak, dibutuhkan alat bantu yang murah dan sederhana yaitu dummy atau mock-up. Dummy adalah contoh jadi suatu desain, sehingga kita dapat melihat bagaimana kira-kira bentuk karya desain tersebut nantinya.
4. Desktop Publishing
Setelah semua panduan dan tahapan sudah lengkap, baru menggunakan sooftware di komputer untuk memulai eksekusi desain.
Program desktop publishing yang bisa digunakan antara lain seperti InDesign, PageMaker, Photoshop, Freehand, Illustrator, CorelDraw dll.
Photoshop paling ideal untuk mengedit image yang berbasis bitmap, untuk membuat image, lebih mudah menggunakan program seperti FreeHand, Illustrator dan CorelDraw, program-program tersebut cocok untuk membuat desain logo, flyer, brosur dll. InDesign dan PageMaker cocok untuk membuat desain dengan banyak halaman, seperti buku, majalah, koran dll.
Dengan mengenal dan menguasai berbagai software tersebut di atas akan sangat membantu kita dalam mengerjakan sebuah karya desain, misalnya untuk membuat majalah dengan banyak foto/image, kita tidak dapat hanya mengandalkan semuanya pada InDesign saja. Karena InDesign diperuntukkan untuk melayout halaman-halaman publikasi, namun tidak untuk mengedit foto atau membuat image yang akan digunakan. Artinya kita perlu beberapa software berbeda untuk sebuah pekerjaan desain.
Setelah selesai tahapan ini, perlu dilakukan cek ulang, untuk mengantisipasi kesalahan, kemudian menyiapkan file untuk dicetak, diantaranya pengaturan warna, mengumpulkan font yang akan dipakai, memberikan penanda pada bagian-bagian desain yang akan dipotong atau dilipat nantinya.
5. Percetakan
Pada tahap ini desainer menentukan teknik cetak apakah yang cocok untuk mencetak karya desainnya. Saat ini ada 5 macam teknik cetak yang umum digunakan, yaitu: Offset, Cetak Tinggi, Rotogravure, Sablon dan Digital.
Untuk mendapatkan hasil cetak yang optimal, diperlukan kerja sama yang baik antara pihak desainer dan percetakan.
Sumber :
Agustianicintia. 2013. Definisi dan Ruang Lingkup Desain Grafis. Diunduh dari: https://agustianicintia.wordpress.com/pengertian-typography/ pada 28 Oktober 2015
Nandawinda.  2012. Layout, Nirmana Dan Tipologi Dari Pada Desain Grafis. Diunduh dari:  
Sukmana, Danang , dkk. 2009. Layout. Diunduh pada  http://dgi-indonesia.com/layout/  pada 28 Oktober 2015
Aldo. 2008. Tahapan Membuat Layout. Diunduh pada http://sagalaartweb.blogspot.co.id/2011/05/tahapan-membuat-layout.html  pada 29 Oktober 2015




0 komentar:

Posting Komentar