Pages

Sabtu, 08 Juli 2017

Jenis dan Karakteristik Pendidikan di Australia, Perbandingannya Secara Analitik dengan Jenis dan Karakteristik Pendidikan Negara Negara di Dunia dan Kontekstualisasi pada Pendidikan di Indonesia

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia nyata. Tiap negara di dunia sudah pasti memiliki jenjang tingkatan atau rentang pendidikannya masing-masing. Berikut ulasan tentang karakteristik jenjang pendidikan di Australia dan beberapa negara maju di dunia beserta implementasi yang ada di negara Indonesia. 
Primary Education / Nursery School
Jenjang pendidikan ini umumnya dimulai pada usia 7 tahun. Sebelum memulai jenjang pendidikan ini, ada yang namanya pre-school education . Pendidikan pra-sekolah di Australia memiliki rentang berbeda beda di masing-masing negara bagian dan wilayah daratan, namun rata-rata menempuh 12 tahun untuk sekolah mulai jenjang primary hingga secondary high school. Sedangkan pendidikan dasar di Finlandia memiliki rentang 9 tahun mulai dari usia 7 tahun yang  diatur oleh pemerintah pusat. Di Korea Selatan, sekolah dasar merupakan pendidikan wajib yang ditempuh selama 6 tahun bagi anak usia 6 dan 11 tahun, dengan jumlah lulusan SD mencapai 99,8%, dan putus sekolah SD 0,2%. Di Malaysia, pendidikan rendah/dasar berlaku untuk anak berusia 7 hingga 12 tahun tak ubahnya dengan pendidikan dasar di Indonesia. Perbedaan yang kentara dari negara-negara tersebut terletak pada tujuan dari primary school / sekolah dasar, bahwa di negara negara maju lebih mengutamakan untuk mengenalkan kehidupan sekolah kepada anak-anak yang pada usianya tersebut belum memahami kehidupan sebagai pelajar di sekolah. Negara lebih menekankan pada character building / pendidikan karakter, belajar mengenal diri sendiri, lingkungan dan patuh tata tertib.  Selain itu bila dibandingkan dengan Indonesia, masa prasekolah dan sekolah dasar di Australia sangatlah menyenangkan karena lebih banyak waktu bermain,mengembangkan kreatifitas, bersosialisasi untuk siswa daripada tuntutan untuk menghafal, membaca ataupun menulis layaknya tuntutan untuk siswa di Indonesia.  
Secondary Education
Di Australia, setelah melewati masa pendidikan pre-school education dan primary school maka selanjutnya adalah mempelajari berbagai disiplin ilmu dan untuk menyiapkan diri dalam lingkup masyarakat yang sesungguhnya di sekolah menegah(secondary high school). Hal-hal yang diajarkan sudah lebih spesifik sesuai masing-masing individu. Berbeda halnya dengan Finlandia yang secara khusus menggunakan sebuah sistem yang disebut sebagai national joint application system, sekolah-sekolah pada jenjang ini memilih mana saja kandidat-kandidat siswa yang sesuai untuk menempuh pendidikan ini di masing-masing sekolah. Di Finlandia, dalam jenjang ini terdapat upper secondary schools ( SMA) dan juga vocational schools (SMK). Pendidikan menengah di Indonesia ditempuh selama tiga tahun, bentuk satuan pendidikan menengah terdiri atas: Sekolah Menengah Umum, Sekolah Menengah Kejuruan, Sekolah Menengah Keagamaan, Sekolah Menengah Kedinasan, Sekolah Menengah Luar Biasa
Pendidikan  Kejuruan  dan  Pelatihan  (Vocational  Education)
Pada jenjang pendidikan Senior High School, wajib bagi anak usia 12 atau 13 tahun sampai 16 tahun. Secondary or high school di Australia ini memerlukan waktu antara 5 sampai 6 tahun. Tahun pertama di pendidikan menengah disebut Year 7 dan seterusnya hingga Year 11. Jenjang pendidikan menengah berakhir pada Year 11. Untuk negara bagian yang menerapkan pendidikan dasarnya selama 7 tahun, maka pendidikan menengahnya memerlukan waktu selama 5 tahun saja (yaitu di negara bagian SA, NT, Qld, dan WA). Setelah tahun ke 11 ini, siswa dapat memilih ke arah mana jenjang pendidikan yang ia ingin tempuh. Di Australia pendidikan kejuruan diarahkan untuk pasar kerja. Dimana setiap negara memiliki kejuruan Pendidikan dan Pelatihan (Vocational Education and Training / VET) atau Colleges for Technical and Further Educaton (TAFE) yang memakan waktu 2 (dua) tahun setelah pendidikan Senior High School atau 4 (empat) tahun setelah Junior Secondary School.  VET merupakan pendidikan berupa kursus keterampilan dan mendapat sertifikat. Jenjang ini pada dasarnya seperti SMK di Indonesia,  dimana intinya adalah semua siswa akan diajarkan berbagai kemampuan praktek secara langsung. Hal ini ditujukan agar supaya mereka bisa langsung menggunakan keahlian-keahlian tersebut untuk bekerja.
Higher Education / University
 Jenjang tertinggi dari sistem pendidikan ini adalah yang menentukan arah dari kehidupan seseorang yang sebenarnya. Berbagai hal kaitannya dengan inovasi-inovasi serta penemuan-penemuan dalam lingkup nasional sangat dipengaruhi oleh pendidikan pada jenjang ini. Siswa-siswa di Autralia harus menempuh Matriculation Year untuk kemudian ujian NAPLAN sebelum masuk pada jenjang universitas atau perguruan tinggi. Jenjang sarjana dapat diselesaikan dalam waktu 3 tahun dan memperoleh gelar Bachelor, yakni Bachelor of Arts (BA) atau Bachelor of Science (Bsc) tergantung pada bidang ilmu yang ditempuh oleh mahasiswa/i tersebut. Jika mahasiswa/i tersebut berminat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (ke jenjang pascasarjana), dan gelar yang diperolehnya akan menjadi BA (Hons) atau Bsc (Hons) sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuninya lalu selanjutnya.   
 Finlandia mempunyai dua pilihan untuk jenjang pendidikan tinggi yaitu universities dan universities of applied sciences atau yang sebelumnya juga dikenal sebagai polytechnics.Total ada 14 universitas di Finlandia yang kesemuanya menyediakan gelar Bachelor’s, Master’s, Licentiate and Doctoral dengan waktu tempuh studinya yang berbeda-beda. Semua universitas di Finlandia juga memiliki dasar yang sama yaitu pada bidang penelitian demi terciptanya berbagai inovasi dan penemuan baik itu untuk keperluan nasional atau bahkan untuk mengglobal atau internasional. Lulusan dari jenjang pendidikan ini diharapkan nantinya bisa berkarya untuk Finlandia secara khusus dan untuk kemanusiaan secara umumnya. Universitas-universitas di Finlandia memiliki kebebasan dalam menjalankan pendidikan sesuai ketentuan masing-masing universitas karena adanya Finnish Universities Act. Sementara itu untuk UAS (universities of applied sciences) mengedepankan interaksi secara langsung dengan dunia bisnis, industri, dan pelayanan konsumen. Minimal 3 tahun pengalaman sesuai gelar Bachelor’s dibutuhkan untuk melanjutkan pada program Master’s di UAS.
Pendidikan tinggi di Indonesia mencakup program pendidikan diploma (2-4 tahun); sarjana (4 tahun atau lebih); magister, spesialis, dan doktor (2 tahun atau lebih); yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi dapat berbentuk: Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, atau Universitas. Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan atau vokasi.
 Pada  dasarnya apabila disimpulkan, sistem  pendidikan  di  Australia  hanya digolongkan menjadi empat tingkatan, yaitu: Sekolah Dasar (Primary School), Sekolah menengah (Secondary or High School), Pendidikan  Kejuruan  dan  Pelatihan  (Vocational  Education and Training), dan Pendidikan Tinggi (Universitas), namun di beberapa negara secara resmi menyediakan pelayanan pendidikan tertentu. Sedangkan di Indonesia, menilik dan mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional Nasional Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 8 menyatakan bahwa jenjang pendidikan formal di Indonesia terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dimana jenjang pendidikan yang wajib ditempuh 9 tahun adalah jenjang pendidikan dasar yang terdiri dari 6 tahun sekolah dasar atau sederajat dan 3 tahun sekolah menengah pertama atau sederajat. Kemudian 3 tahun untuk SMA/SMK dan selanjutnya meneruskan studi ke PT.
Adult Education for All
Pendidikan bagi semua kalangan orang dewasa ini berhasil diterapkan di negara Finlandia.  Kategori pendidikan ini diadakan oleh berbagai pihak yang mencakup vocational institutions, adult education centres, study centres, sports institutes, atau music institutes dan summer universities. Nantinya dalam menempuh pendidikan akan diberikan pilihan general educational certificate, vocational qualification, atau modules yang akan sangat berguna dalam membangun serta mengembangkan diri agar bisa bermanfaat bagi masyarakat pada akhirnya nanti. Jenis pendidikan ini menyediakan pendidikan untuk sekitar 10 juta siswa setiap tahunnya dengan total waktu pendidikannya selama sekitar 10 juta jam (www.berkuliah.com, 2016) karena salah satu prinsip kurikulum di Finlandia adalah Non-discrimination and equal treatment yang berarti tidak ada diskriminasi dan mendapat perlakuan yang sama. Di Finlandia semua anak punya hak sama dalam pendidikan, tidak dibedakan antara si kaya dan si miskin dan semua sekolah tidak dibedakan baik itu sekolah favorit atau tidak favorit (www.salamedukasi.com, 2014).
Pendidikan Non Formal
 Pendidikan non-formal ditawarkan negara Turki dan diawasi  oleh  Departemen  Pendidikan  Nasional  (MEB).  Layanan  pendidikan non-formal  bertujuan untuk  mengajar  membaca-menulis,  membantu  siswa  untuk  menyelesaikan  pendidikan  yang tidak lengkap,  mengajarkan  gizi  seimbang  dan  gaya  hidup  sehat,  mengajar  orang-orang dari berbagai profesi pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk memperbaiki diri, dsb.

 Studi perbandingan pengembangan kurikulum merupakan salah satu cara untuk mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan kelebihan yang terjadi pada sistem pendidikan suatu negara. Hal ini dapat dijadikan referensi acuan dalam pengembangan kurikulum di Indonesia. Di sini jenjang pendidikan yang termasuk dalam proses pengembangan kurikulum memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan.

0 komentar:

Posting Komentar