Pages

Minggu, 18 Juni 2017

Budaya dan Kaum Muda

 Kita mengetahui bahwa Indonesia adalah negeri yang sangat kaya akan budaya, terdapat ratusan bahkan lebih suku bangsa dan bahasa yang mendiami wilayah nusantara dengan ribuan budaya yang beraneka ragam. Namun keaneka ragaman budaya tersebut justru seringkali diremehkan oleh warga negaranya sendiri. Budaya bangsa Indonesia perlahan mulai menghilang karena tidak diimbangi dengan kecintaan dan kesadaran masyarakat terutama generasi muda untuk ikut berpartisipasi melestarikan budaya bangsanya sendiri.
 Generasi muda lebih beranggapan bahwa budaya bangsa tidak mengikuti perkembangan zaman atau ketinggalan zaman, tidak sedikit generasi muda yang menganggap budaya bangsa “kurang gaul”. Terdapat banyak sekali anak-anak muda zaman sekarang yang sudah melupakan kesenian wayang. Bahkan, mereka cenderung memilih budaya pop dibandingkan budayanya sendiri.
 Adanya perubahan pola pikir masyarakat seperti pergantian generasi baru juga ikut mempengaruhi hilangnya budaya bangsa Indonesia itu sendiri. Kebudayaan kita seakan mengalami kehilangan kontak (miss communication) budayanya dengan generasi muda, saat generasi baru telah bermunculan. Selain itu kurangnya perhatian pemerintah terhadap budaya bangsa Indonesia juga menyebabkan banyaknya klaim dari negara lain sebagai pemilik sah kebudayaan tersebut.
 Ada beberapa masalah pokok yang mendasar terkait dengan kebudayaan antara lain: (1) sejatinya apa yang dimaksud dengan budaya atau kebudayaan suatu bangsa, (2) mengapa budaya Indonesia perlu dilestarikan, dan (3) bagaimana cara melestarikan budaya Indonesia itu sendiri.
Kebanyakan orang mengartikan kebudayaan adalah hasil seni, keindahan, warisan leluhur, tari-tarian, musik, bahasa, kebiasaan (folkways) yang dilakukan suatu daerah, dan lain-lain. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran E.B. Taylor (Pelly&Menanti, 1994: 23) yang menyatakan bahwa kebudayaan itu adalah seluruh yang kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Pelly dan Menanti (1994: 43) menyatakan bahwa masyarakat adalah suatu kesatuan yang berfungsi sebagai alat kontrol terhadap anggota-anggotanya, sedemikian rupa agar seluruh anggotanya menghormati dan menjalankan kegiatan sesuai norma-norma budaya yang diciptakannya sendiri. Masyarakat ada dari masa lalu sampai masa mendatang. Kebudayaan datang dari kalangan masyarakat itu sendiri dan digunakan oleh masyarakat itu sendiri. Kebudayaan Indonesia ya datang dari masyarakat indonesia itu sendiri, serta digunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Seharusnya masyarakat indonesialah yang harus faham betul mengenai kebudayaan indonesia. Namun, sering kali masyarakat indonesia malah tidak mengetahui apa saja budaya-budaya yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia itu sendiri.
Namun, kita tidak boleh gegabah dan dengan segera menyimpulkan bahwa masyarakat Indonesia tidak dapat melestarikan kebudayaan-kebudayaan negaranya. Apa sebenarnya yang menjadi penyebab budaya Indonesia mulai terbengkalai dan perlu dilestarikan oleh masyarakatnya sendiri. Nasikun, menyatakan bahwa masyarakat majemuk merupakan suatu masyarakat yang menganut sistem nilai yang berbeda di antara berbagai kesatuan sosial yang menjadi anggotanya. Para anggota masyarakat tersebut kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai suatu keseluruhan, kurang memiliki homogenitas kebudayaan, atau bahkan kurang memiliki dasar untuk mengembangkan sikap saling memahami (lihat ilmiinfo.wordpress.com, 2012).
Kebudayaan Indonesia memang diciptakan oleh masyarakat Indonesia dan dipakai oleh masyarakat itu sendiri serta akan tetap ada di dalam masyarakat. Namun, tanpa adanya usaha untuk melestarikan, serta mengenalkan budaya-budaya Indonesia, dapat menyebabkan budaya tersebut hilang secara perlahan. Apa lagi kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia banyak macamnya.
Berbagai macam kasus tentang kebudayaan Indonesia  Salah satunya adalah tentang klaim budaya indonesia oleh negara lain. Ada sekitar 32 budaya indonesia yang telah di klaim oleh negara lain. Baik itu tari, lagu, penggalan sejarah, dan lain-lain (lihat daftarnya di PustakaIndonesia.org, 2013). Selain itu kasus klaim artefak Indonesia oleh pihak asing mencapai 500 kasus (lihat news.detik.com, 2008). Kasus klaim tersebut angka yang sedikit bukan. Maka dapat disimpulkan bahwa selain masyarakat indonesia sendiri, pemerintah juga ikut berperan terhadap pelestarian kebudayaan bangsa. Pemerintah berperan untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia mungkin hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membuat pergelaran-pergelaran kebudayaan indonesia. Menjalin kerjasama atau hubungan baik dengan negara lain diseluruh bidang baik dibidang pariwisata, politik, pengetahuan dan lain-lain. Selain itu dapat juga dengan cara mendaftarkan kebudayaan ke UNESCO agar semua kebudayaan negara Indonesia terlindungi dan kasus tentang pengklaiman budaya dapat diminimalisir.
 Upaya-upaya pemerintah lainnya antara lain mengoptimalisasi peran forum-forum yang telah terbentuk di daerah dan mendorong  sinergisitas antara Pemerintah, Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam pelestarian kebudayaan, mendorong peran serta ormas/LSM bidang kebudayaan, keraton, lembaga adat, dan tokoh masyarakat dalam melestarikan kebudayaan, mengoptimalisasi alokasi anggaran dan fasilitasi dalam rangka penguatan kapasitas dan kelembagaan  Pemerintah, Provinsi  dan Kabupaten/Kota melalui penyusunan  Permendagri sebagai pedoman bagi kepala daerah dalam bidang pelestarian kebudayaan, mendorong  peran aktif masyarakat melalui pelaksanaan program kerjasama dengan ormas/LSM bidang kebudayaan dan lembaga nirlaba lainnya dalam pelestarian kebudayaan, dan mendorong terciptanya Ketahanan Kemasyarakatan melalui penguatan nilai-nilai sosial budaya (lihat kebudayaan.kemendikbud.go.id, 2013). Selain itu, pemerintah juga berperan dalam merancang Undang-undang tentang kebudayaan. Agar kebudayaan tetap terlindungi. Sebagaimana telah dituangkan dalam UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda dan Cagar Budaya
Selain pemerintah, kita sebagai masyarakat khususnya generasi penerus bangsa juga sangat berperan penting dalam pelestarian budaya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mencintai kebudayaan dan melindungi kebudayaan supaya kebudayaan-kebudayaan tersebut dapat  berkembang. Mempelajari dan mengenal berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia agar timbul didalam diri seseorang untuk menjaga kebudayaan Indonesia dari pengaruh kebudayaan luar yang negatif juga dapat diupayakan. Selain itu kita dapat melakukan dengan cara lebih mengenal budaya setelah itu mendalami budaya indonesia itu sendiri. Menyaring atau memfilter budaya luar yang masuk ke wilayah indonesia dengan banyak membaca. Mungkin dengan membaca buku-buku tentang kebudayaan. Atau dengan cara berjalan-jalan melihat alam indonesia di sekitar. Hal lain yang dapat dilakukan adalah mengapresiasikan batik sebagai warisan budaya dengan peringatan hari batik nasional. Kita juga dapat melestarikan kebudayaan Indonesia dengan cara mengkombinasikan kebudayaan bangsa dengan modernisasi. Contohnya alternatif mengenalkan budaya Indonesia yang terjadi di sebuah mall di Tanggerang, Banten. Mereka mengadakan sebuah lomba membuat komik dengan mengkombinasikan tokoh komik manga dengan kebudayaan Indonesia (lihat Redaksi Pagi Trans7, tayang sekitar pukul 06.30 WIB). Dan kita bisa menunjukkan prestasi sebgai generasi muda Indonesia di tingkat internasional agar tidak dianggap remeh oleh negara lain.


0 komentar:

Posting Komentar