Pengertian kurikulum berkembang sejalan dengan
perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Dalam pengertian sederhana,
kurikulum dianggap sebagai sejumlah mata pelajaran (subjects) yang harus ditempuh
oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh
ijazah, sedangkan dalam pengertian lebih luas kurikulum mencakup semua
pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa dan mempengaruhi
perkembangan pribadinya.
Kurikulum memiliki peranan yang sangat strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan. Terdapat tiga peranan kurikulum yang dinilai sangat penting, yaitu peranan konservatif, peranan kritis atau evaluatif, dan peranan kreatif. Ketiga peranan kurikulum tersebut harus berjalan seimbang dan harmonis untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Pelaksanaan ketiga peranan kurikulum menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan.
Kurikulum memiliki peranan yang sangat strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan. Terdapat tiga peranan kurikulum yang dinilai sangat penting, yaitu peranan konservatif, peranan kritis atau evaluatif, dan peranan kreatif. Ketiga peranan kurikulum tersebut harus berjalan seimbang dan harmonis untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal. Pelaksanaan ketiga peranan kurikulum menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan.
Fungsi Kurikulum
Kurikulum
berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah bagi
pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti
pihak guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, masyarakat, dan pihak peserta
didik itu sendiri. Selain sebagai pedoman, bagi peserta didik, kurikulum
memiliki enam fungsi, yaitu fungsi penyesuaian, fungsi pengintegrasian, fungsi
diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan/seleksi, dan fungsi
diagnostik.
Kurikulum pada dasarnya merupakan suatu sistem (system), artinya kurikulum tersebut merupakan suatu kesatuan atau totalitas yang terdiri dari beberapa komponen, di mana antara komponen satu dengan komponen lainnya saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan. Komponen-komponen kurikulum tersebut, yaitu tujuan, isi/materi, strategi pembelajaran, dan evaluasi. Tujuan kurikulum menggambarkan kualitas manusia yang diharapkan terbina dari suatu proses pendidikan. Dengan demikian suatu tujuan memberikan petunjuk mengenai arah perubahan yang dicita-citakan dari suatu kurikulum. Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas pula terhadap pemilihan isi/bahan ajar, strategi pembelajaran, media, dan evaluasi. Bahkan dalam berbagai model pengembangan kurikulum, tujuan dianggap sebagai dasar, arah, dan patokan dalam menentukan komponen-komponen yang lainnya. Tujuan yang harus dicapai dalam pendidikan di Indonesia bersifat hierarkis, yang terdiri atas Tujuan Pendidikan Nasional, Tujuan Institusional, Tujuan Mata Pelajaran, dan Tujuan Instruksional (Umum dan Khusus).
Kurikulum pada dasarnya merupakan suatu sistem (system), artinya kurikulum tersebut merupakan suatu kesatuan atau totalitas yang terdiri dari beberapa komponen, di mana antara komponen satu dengan komponen lainnya saling berhubungan dan saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan. Komponen-komponen kurikulum tersebut, yaitu tujuan, isi/materi, strategi pembelajaran, dan evaluasi. Tujuan kurikulum menggambarkan kualitas manusia yang diharapkan terbina dari suatu proses pendidikan. Dengan demikian suatu tujuan memberikan petunjuk mengenai arah perubahan yang dicita-citakan dari suatu kurikulum. Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas pula terhadap pemilihan isi/bahan ajar, strategi pembelajaran, media, dan evaluasi. Bahkan dalam berbagai model pengembangan kurikulum, tujuan dianggap sebagai dasar, arah, dan patokan dalam menentukan komponen-komponen yang lainnya. Tujuan yang harus dicapai dalam pendidikan di Indonesia bersifat hierarkis, yang terdiri atas Tujuan Pendidikan Nasional, Tujuan Institusional, Tujuan Mata Pelajaran, dan Tujuan Instruksional (Umum dan Khusus).
Isi/materi kurikulum menempati posisi yang penting dan turut
menentukan kualitas pendidikan. Secara umum isi/materi kurikulum merupakan
pengetahuan ilmiah yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan
yang perlu diberikan kepada siswa. Pengetahuan ilmiah tersebut jumlahnya sangat
banyak dan tidak mungkin semuanya dijadikan sebagai isi kurikulum. Oleh karena
itu, perlu diadakan pilihan-pilihan. Untuk menentukan pengetahuan mana saja
yang akan dijadikan isi kurikulum, diperlukan berbagai kriteria.
Strategi pembelajaran merupakan bagian integral dalam pengkajian
tentang kurikulum. Strategi pembelajaran ini berkaitan dengan siasat, cara atau
sistem penyampaian isi kurikulum. Pada dasarnya ada dua jenis strategi
pembelajaran, yaitu strategi pembelajaran yang berorientasi kepada guru
(teacher oriented) dan yang berorientasi kepada siswa (student oriented).
Strategi pertama disebut model ekspositori atau model informasi, sedangkan
strategi kedua disebut model inkuiri atau problem solving. Strategi mana yang
digunakan atau dipilih biasanya diserahkan sepenuhnya kepada guru dengan
mempertimbangkan hakikat tujuan, sifat bahan/isi, dan kesesuaian dengan tingkat
perkembangan siswa.
Komponen evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan kurikulum dan menilai proses implementasi kurikulum secara keseluruhan.
Komponen evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan kurikulum dan menilai proses implementasi kurikulum secara keseluruhan.
Hasil evaluasi kurikulum dapat dijadikan umpan balik untuk
mengadakan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum. Selain itu, hasil evaluasi
dapat dijadikan sebagai masukan dalam penentuan kebijakan-kebijakan pengambilan
keputusan tentang kurikulum dan pendidikan. Gambaran yang komprehensif mengenai
kualitas suatu kurikulum, dapat dilihat dari komponen program, komponen proses
pelaksanaan, dan komponen hasil yang dicapai.
Berbicara Kurikulum berarti berbicara kerangka acuan yang harus di
kuasai oleh Tutor/Pamong belajar dalam menyampaikan materi pelajaran kepada
peserta didik /warga belajar, di dalam kurikululum terdapat asas-asas kurikulum
yang di dalamnya terdapat sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan seperti
misalnya:
a) Tujuan pendidikan yang biasanya terkandung dalam filsafat suatu
negara, yang merupakan dasar filsafat.
b) Keadaan masyarakat dengan keaneka ragaman agama, adat istiadat, ekonomi, sosial.politik dan budaya.
c) Psikologi anak, seperti perkembangannya, minat, kesanggupan, serta perbedaan antar individu.
d) Organisasi kurikulum seperti bahan pembelajaran, misalnya, mata pelajaran yang di sajikan dalam bentuk tertentu
b) Keadaan masyarakat dengan keaneka ragaman agama, adat istiadat, ekonomi, sosial.politik dan budaya.
c) Psikologi anak, seperti perkembangannya, minat, kesanggupan, serta perbedaan antar individu.
d) Organisasi kurikulum seperti bahan pembelajaran, misalnya, mata pelajaran yang di sajikan dalam bentuk tertentu
Peran Kurikulum
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses
pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi
tercapainya tujuan pendidikan. Dengan kata lain bahwa kurikulum sebagai alat
untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu pembentukan manusia yang sesuai dengan
falsafah hidup bangsa memegang peranan penting dalam suatu sistem pendidikan.
Maka kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan harus mampu mengantarkan anak
didik menjadi manusia yang bertaqwa, cerdas, terampil dan berbudi luhur,
berilmu, bermoral, tidak hanya sebagai mata pelajaran yang harus diberikan
kepada peserta didik semata, melainkan sebagai aktivitas pendidikan yang
direncanakan untuk dialami, diterima, dan dilakukan.
Kurikulum ini dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan,
keterampilan, pengalaman belajar yang membangun integritas sosial serta
membudayakan dan mewujudkan karakter nasional. Juga untuk memudahkan guru dalam
menyajikan pengalaman belajar yang sejalan dengan prinsip belajar sepanjang
hayat yang mengacu pada empat pilar pendidikan universal sebagaimana yang telah
dicetuskan oleh UNESCO sejak 1970 yakni: learning to know, learning to do,
learning to life together dan learning to be.
0 komentar:
Posting Komentar